Selamat Datang Bp. Yohanes Budiman di Kabupaten Bengkayang, Bumi Sebalo

Gubernur Kalbar, H. Sutarmidji, hari ini, Rabu (30/9) secara resmi melantik Yohanes Budiman sebagai Penjabat Bupati Bengkayang. Pelantikan berlangsung di Balai Petitih, Kantor Gubernur. Dan direncanakan, Kamis besok sudah berada di Kota Bengkayang.

Selamat datang, Yohanes Budiman di Kabupaten Bengkayang, Bumi Sebalo.

Sebagai informasi, saat dilantik sebagai Pj. Bupati Bengkayang, Yohanes merupakan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kalbar dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Biro Pemerintahan Setda Propinsi Kalbar.

Momen pelantikan berlangsung singkat dan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Sutarmidji pada kesempatan tersebut meminta kepada Yohanes agar dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya selalu mengacu pada aturan yang berlaku. Membantu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan pejabat sebelumnya.

“Saya juga sampaikan kepada pak Yohanes agar meminta Kepala Dinas Kesehatan melakukan SWAB kepada seluruh pegawai,” katanya.

Selain itu, Sutarmidji mengingatkan agar Pj. Bupati tidak melibatkan diri dengan pihak-pihak yang berkontestasi pada Pilkada Bengkayang.

Sumber Berita : Humpro Setda Kab. Bengkayang / Diskominfo Kab. Bengkayang

Dinas Kesehatan dan KB Kab. Bengkayang Selenggarakan Kegiatan Penyusunan Rencana Kontijensi (Renkon) Penanggulangan KKM

BENGKAYANG, Sosialisasi dan Workshop Penyusunan Rencana Kontijensi Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM) di Kabupaten Bengkayang, Senin (9/12/2019) di Aula Enggang 3 Lala Golden Hotel Bengkayang berjalan dengan lancar dan disambut baik dan dihadiri oleh 53 peserta dari masing-masing sektor terkait.

Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kab. Bengkayang ketika membuka kegiatan sekaligus membaca sambutan Plt. Bupati Bengkayang mengatakan

Adanya ancaman global, yaitu masuknya penyakit-penyakit yang baru ke wilayah indonesia maupun setiap kejadian yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat  yang meresahkan dunia, diperlukan deteksi dini dan respon cepat baik dipintu masuk negara maupun di tingkat masyarakat (wilayah) dan adanya dukungan legalitas.

Untuk itu kabupaten Bengkayang harus mengembangkan sistem yang mampu mendeteksi secara cepat suatu kejadian kesehatan masyarakat yang tidak lazim. Kecepatan deteksi akan menentukan tindakan pengendalian yang tepat dalam hal waktu dan metode. Kegiatan deteksi dan respon kejadian di wilayah yang terintegrasi dan terkoordinasi dengan pintu masuk negara akan mengurangi potensi dampak terhadap kesehatan dan mencegah kejadian tersebut menjadi kedaruratan kesehatan masyarakat skala wilayah, nasional dan internasional (jelasnya).

Dalam rangka upaya deteksi dan respon kejadian penyakit infeksi emerging diperlukan adanya jejaring kerjasama dan kemitraan yang kuat antara pintu masuk negara dengan wilayah. Penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan di pintu masuk negara harus berjalan dengan optimal.

Sejalan dengan hal tersebut, kekarantinaan kesehatan harus dapat mengantisipasi jika diperlukan untuk diberlakukan.

Karantina wilayah meliputi karantina rumah sakit, karantina wilayah administrative dan pembatasan aktivitas sosial hingga skala besar harus dapat dijalankan dengan kerjasama lintas sektor.

Agar kegiatan program karantina wilayah dapat terintegrasi dengan karantina di pintu masuk, maka diperlukan dukungan pedoman rencana kontijensi di wilayah, peningkatan sumber daya, sarana dan prasarana (lanjutnya).

Dalam kegiatan tersebut dihadiri Narasumber dari dari Direktorat Jendral Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit, Subdit Kekarantinaan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; dan NaraSumber Dari Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan, Provinsi Kalimantan Barat;