1306 Rumah Tidak Layak Huni Akan Direhab

Pemerintah, baik dari Pemerintah Kabupaten hingga Pemerintah Pusat sangat peduli dengan kehidupan masyarakatnya yang berada di bawah garis kemiskinan. Kepedulian pemerintah itu salah satunya diwujudkan melalui Kegiatan Bedah Rumah warga yang terbilang tidak layak huni. Tahun 2017, untuk Kabupaten Bengkayang, sebanyak 1306 rumah tidak layak huni akan direhab. Perbaikan rumah itu menggunakan anggaran APBD dan APBN dengan total anggaran mencapai 21 miliar. Ada 370 rumah yang tidak layak huni akan direhab menggunakan anggaran APBN. Rehab rumah bersumber APBN itu untuk Kecamatan Bengkayang dan Kecamatan Lumar. Sementara rehab rumah bersumber dalam APBD sebanyak 936 rumah.

Khusus dana APBD diperuntukkan untuk Desa Semunying Jaya Kecamatan Jagoi Babang dan Desa Hilbui Kecamatan Siding,” kata Obaja, Kepala Dinas Perumah Rakyat Kabupaten Bengkayang. Kemudian masih ada beberapa kecamatan lain seperti Lembah Bawang, Kecamatan Suti Semarang yang juga mendapatkan batuan rehab rumah. Bantuan dari pemerintah untuk rehab rumah masih sangat dibutuhkan masyarakat. Untuk wilayah dalam kota Bengkayang baik yang ada di Kelurahan Sebalo ataupun Kelurahan Bumi Emas, masih banyak rumah yang tidak layak huni. Namun disayang, berdasarkan catatan dari Perumahan Rakyat, tahun 2017 ini Kelurahan Sebalo tidak ada satu rumah pun yang mendapatkan bantuan rehab dari pemerintah, padahal di Kelurahan Sebalo masih banyak kelurga yang tinggal di rumah yang tidak layak huni. Pemerintah berharap agar pelaksanaan Bedah Rumah Tepat Guna dan Tepat Sasaran, agar benar-benar manfaatnya dirasakan oleh Masyarakat Kurang Mampu.

Pemerintah Kabupaten Bengkayang Dorong Rumah Ibadah Gereja Dirikan Sekolah PAUD

Dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia di bidang Pendidikan Pemerintah Kabupaten Bengkayang mendorong tempat Ibadah Gereja untuk mendirikan Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Bengkayang. Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot mengatakan sesuai intruksi awal pembangunan PAUD Tingkat Desa sudah di lakukan dan hal tersebut di sambut positif Pemerintah Kabupaten Bengkayang karena Gereja ikut serta mendirikan Sekolah PAUD. Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Bengkayang menyambut baik Gereja bisa ikut mendirikan Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang mana sebelumnya intruksi awal tersebut di limpahkan ke seluruh Desa masing-masing wajib mendirikan Sekolah PAUD di Kabupaten Bengkayang.

Pasalnya dengan bertambahnya pendirian PAUD oleh organisasi Gereja baik itu Gereja Katolik, maupun Kristen maka akan lebih meningkatkan sumber Daya Manusia, yang dapat melahirkan generasi muda kedepan mampu berdayasaing atau berkopentensi serta berkualitas khususnya di bidang Pendidikan. Bupati berharap bersama Pemerintah menjalankan satu Visi Misi dalam dunia Pendidikan setiap Gereja dan Rumah Ibadah lainya dapat juga mendirikan PAUD, menurutnya membangun Pendidikan itu di perlukan keterlibatan orang tua Siswa dan Semua Elemen Bangsa. Bupati menambahkan Pendidikan Dasar sangat penting untuk mengembangkan karakter, jiwa bakat anak menuju jenjang Pendidikan selanjutnya hingga menjadi seorang Pemimpin yang berkarakter.

Gereja Pibi Efrata Sanggau Ledo di Resmikan

Warga Kabupaten Bengkayang sanggat bangga dan berantusias menyambut kedatangan ke dua Uskup Agung tersebut Sebelum peresmian Gereja dan Misa perdana, kedua Uskup, Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang Beserta Rombongan di Arak dengan Kendaraan Hias Mulai dari Gereja Santo Pius 10 Bengkayang menuju Gereja Santo Stefanus Peranuk, Sepanjang Perjalanan disambut Meriah Oleh Masyarakat dan Anak-anak Sekolah Selain Masyarakat setempat, Peresmian Gereja Santo Stefanus Peranuk Juga dihadiri oleh Umat diseluruh Stasi yang ada di Tujuh Belas Kecamatan, serta para tamu Undangan dari berbagai Daerah lainnya.

Uskup Sintang Pulang Kampung

Uskup Sintang, Monsinyur Samuel Oton Sidin OfmCup pulang ke kampung halamannya di di Desa Setia Jaya Kecamatan Teriak Kabupaten Bengkayang dengan melakukan Misa perdana, 01 April 2017 di Gereja Katolik Santo Stefanus Peranuk.
Misa perdana yang juga dihadiri Bupati Bengkayang Suryadman Gidot, sekaligus Pemberkatan dan Peresmian Gereja Katolik Stasi Santo Stefanus oleh Uskup Agung Pontianak Monsinyur Agustinus Agus Projo.

Warga Kabupaten Bengkayang sanggat bangga dan berantusias menyambut   kedatangan ke dua Uskup Agung tersebut.  Sebelum peresmian Gereja dan Misa perdana, kedua Uskup, Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang Beserta Rombongan di Arak dengan Kendaraan Hias Mulai dari Gereja Santo Pius 10 Bengkayang menuju Gereja Santo Stefanus Peranuk, Sepanjang Perjalanan disambut Meriah Oleh Masyarakat dan Anak-anak Sekolah Selain Masyarakat setempat, Peresmian Gereja Santo Stefanus Peranuk Juga dihadiri oleh Umat diseluruh Stasi yang ada di Tujuh Belas Kecamatan, serta para tamu Undangan dari berbagai Daerah lainnya.

Uskup Sintang, Monsinyur Samuel Oton Sidin OfmCap adalah Putra Asli Daerah Bengkayang, dan Lahir di Kampung Peranuk, Kecamatan Teriak, Kabupaten Bengkayang, Ia menyampaikan Rasa Syukur dan Terimakasihnya Kepada Masyarakat Bengkayang, Khususnya Masyarakat  Desa Setia Jaya Kampung Peranuk yang sangat antusias menyambut kedatangannya dan memberi perhatian dan dukungan yang besar atas kedatangannya.

Pada kesempatan itu juga Bupati Bengkayang Suryadman Gidot,M.Pd, dalam sambutannya Beliau mengatakan dan menyampaikan rasa Syukur dan bangganya bahwa ada Putra Asli Daerah Bengkayang menjabat  Pemimpin Umat  Tertinggi dalam Gereja Katolik Sungguh membanggakan bagi Masyarakat di Kabupaten Bengkayang,  Sekaligus mengajak para kaum muda Katolik untuk mau mengikuti Jejak Monsinyur Samuel Oton Sidin OfmCap dan Berharap semoga Umat Katolik mampu memahami dalam hidup Bergereja.

(sumber:Diskominfo Kab.Bengkayang)