Gubernur Kalbar Resmikan Asrama Siswa Sempanyuk

Gubernur Kalbar Resmikan Asrama Siswa Sempanyuk

BENGKAYANG, Minggu, 7 Juni 2019 Gubernur Kalimantan Barat,H.Sutarmidji meresmikan asrama bagi siswa siswi SDN 02 Sempanyuk Dusun Sempanyuk,Desa Belimbing,Kecamatan Lumar,Kabupaten Bengkayang.

Sebagian besar pelajar beserta orang tua turut menyaksikan momen bersejarah tersebut.

Total 33 pelajar mendapatkan bantuan, satu diantaranya Mahasiswi yang berasal dari Dusun Sentalang (Kecamatan Bengkayang) dan Elok Sempitak (Kecamatan Subah, Sambas).

Menurutnya Bangunan ini hanya bersifat sementara,Solusi tercepat untuk membantu para pelajar yang sebelumnya tinggal di gubuk-gubuk atau pondok tak layak huni. Bangunan yang dialihfungsikan ini awalnya merupakan pasar yang dibangun pemerintah pusat.Namun, sudah sekitar enam tahun pasar yang dibangun Pemerintah Pusat tersebut tak dimanfaatkan.

Asrama Pelajar ADEM, begitu Gubernur menamai asrama itu dan dimaknai sebagai asrama yang Aman, Damai, Energik dan Mantap. Sebagai penunjang, pembangunan asrama ini dipandang penting bagi pengembangan dan peningkatan dunia pendidikan di Kalbar. Kedepan, Gubernur berharap agar Sumber Daya Manusia (SDM) di Kalbar memiliki daya saing.

“Warga Kalbar jangan sampai jadi penonton,” tegas Gubernur.

Ke depan, Pemprov juga akan membangun Sekolah Menengah Kejuruan di Bengkayang. Pemda sendiri sudah menyiapkan lahan 60 hektare.

“Kami buat perencanaannya di perubahan anggaran (2019), tahun depan (2020) saya pastikan sudah akan mulai dibangun,” tegasnya.

Jurusannya akan disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja yang disinergikan dengan Pusat Sertifikasi Tenaga Kerja Kalbar yang bakal dibangun tahun depan.

“Jadi jangan sampai investor masuk sini, tapi tenaga kerjanya, masyarakat Kalbar hanya jadi penonton, nah kita harus siapkan SDM-nya supaya tidak ribut lagi,” katanya.

Midji berharap pola sama bisa diterapkan di berbagai daerah di Kalbar. Sebab kondisi serupa, rumah pelajar jauh dari sekolah.

“Jangan sampai SDA kita habis, SDM-nya tak dibangun mau jadi apa, rugi kita,” pungkasnya.

“bayangkan ada lima jam jalan kaki (ke sekolah),akhirnya orang tua memang sudah kebiasaan membuatkan tempat-tempat(tinggal sementara),supaya mereka bias tidak usah bolak-balik rumah ke sekolah “paparnya

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkayang, Yan berterima kasih kepada Gubernur Kalbar telah mengambil inisiatif memfungsikan bangunan yang tidak dipergunakan.

Kondisi gubuk di Siding jauh lebih memprihatinkan. Butuh setidaknya dua asrama untuk para siswa. Pemkab berharap, ada pihak lain yang membantu penyediakan fasilitas asrama.

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten setempat menurutnya sudah berupaya membantu mencarikan solusi.Karena memang kondisi yang ada,rumah para pelajar ini letaknya sangat jauh dari sekolah.Untuk itu mereka perlu asrama atau tempat tinggal sementara yang dekat dengan sekolah.

“Selama ini untuk sekolah yang jauh dari ibu kota sudah dibangun asrama,” tutupnya. (FDR).