Penutupan Festival Budaya Perbatasan dan Peringatan HUT ke-195 Kampung Budaya Bung Kupuak Jagoi Babang
Bengkayang – Pemerintah Kabupaten Bengkayang, melalui komitmen kuat dalam memajukan kebudayaan daerah, telah berhasil menyelenggarakan serangkaian acara budaya yang memadukan Penutupan Festival Budaya Perbatasan dengan Peringatan Hari Ulang Tahun ke-195 Kampung Budaya Bung Kupuak Jagoi Babang. Kegiatan yang berlangsung pada (03/11/2025) ini menjadi puncak dari Festival Budaya Perbatasan yang telah digelar selama tiga hari sebelumnya, dengan Jagoi Babang sebagai tuan rumah. Penyelenggaraan festival ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Daerah, Komunitas Sanggar Seni BiJagoi, dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XII sebagai leading sector.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Bengkayang, Drs. H. Syamsul Rizal, menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan adat dan budaya sebagai jati diri bangsa, khususnya di daerah perbatasan. Beliau menyatakan Masyarakat Dayak di perbatasan harus berdaulat, mandiri, dan berkepribadian dalam berbudaya. “Ketika orang menghilangkan budayanya, maka hilanglah jati dirinya,” ucap Wakil Bupati Syamsul Rizal.
Wakil Bupati juga mengapresiasi pencapaian budaya daerah, seperti ditetapkannya alat musik tradisional Silotuang sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia pada tahun 2018, serta pengakuan Tikar Rotan dan Bung Kupuak sebagai Kampung Adat Terbaik se-Indonesia pada tahun 2019.
Festival ini tidak hanya menjadi wadah pelestarian budaya, tetapi juga menjadi momentum untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan pariwisata masyarakat. Dalam rangkaian acara, dilakukan pengembangan destinasi budaya, pusat oleh-oleh, kuliner, serta penguatan Desa Wisata Jagoi Babang. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 Ayat 1 dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
Acara yang dihadiri oleh Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XII, Ketua DPRD Kabupaten Bengkayang, Forkopimda, serta masyarakat adat dan undangan lainnya, diisi dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya khas Dayak Bidayuh Bijagoi. Wakil Bupati juga mengajak generasi muda, khususnya yang tergabung dalam Komunitas Sanggar BiJagoi, Tim Pemajuan Kebudayaan Desa Jagoi, dan Pokdarwis, untuk terus bersatu, bangkit, dan tumbuh dengan rasa cinta terhadap warisan seni dan budaya.
Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Bengkayang berkomitmen untuk mewujudkan Bengkayang sebagai kabupaten yang berbudaya dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat misi pembangunan SDM unggul, berakhlak, dan berbudaya. (Diskominfo Bengkayang/RT – Prokopim Bengkayang)
