Peringati Hari Literasi Internasional, Perpustakaan Bengkayang Launching “GEULIS SAYANG”

Bengkayang – Bertepatan dengan hari Literasi Internasional dan kunjungan perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bengkayang launching gerakan Bengkayang Membaca, Gerakan Edukasi Literasi Inklusi Sosial Bersama Perpustakaan Bengkayang (Geulis Sayang) dan pemutaran perdana film dokumenter pelestarian Adat Bidayuh Kecamatan Siding Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat, di Aula Rangkaya Kantor Bupati Bengkayang pada Rabu (18/9/2024).

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bengkayang, Heni Juniarti, S.T., M.M., menyampaikan bahwasanya gerakan Bengkayang membaca merupakan inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan minat dan kebiasaan membaca di kalangan masyarakat, khususnya anak-anak dan generasi muda.

“Gerakan ini didorong karena ada kekhawatiran kita bersama terhadap rendahkan budaya literasi di masyarakat, yang mana semakin diperlukan diberas digital ini. Dan juga bertepatan dengan hari literasi internasional,” kata ibu Heni Juniarti, S.T., M.M., selaku Ketua Panita.

Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) di kabupaten Bengkayang masih berada pada kategori cukup dengan nilai 69,74, dan diharapakan kedepannya dapat meningkat secara signifikan menjadi kategori baik atau sangat baik.

“Dengan hadirnya gerakan ini kami harap dapat memberikan dorongan dan motivasi kepada masyarakat untuk lebih banyak membaca, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pendidikan dan pengetahuan kita,” ucap Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bengkayang.

Launchingnya gerakan Bengkayang membaca ini merupakan implementasi dari undang-undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan pasal 48 ayat 1 yang menyatakan bahwa pembudayaan gemarmembaca itu dilakukan melalui keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat.

Mengutip penuturan ibu Heni, gerakan Bengkayang membaca ini bukan hanya tugas perpustakaan atau pemerintah saja. Tetapi tugas semua kalangan masyarakat. Sehingga mempercepat pelaksanaan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial ( TPBIS )di kabupaten Bengkayang.

Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis, S.E., M.M., meminta agar indeks pembangunan literasi masyarakat di Kabupaten Bengkayang akan meningkat 70 persen kedepan.

Pemerintah Daerah sangat mendukung berbagai upaya untuk meningkatkan literasi masyarakat termasuk dengan mengembangkan fasilitas perpustakaan, baik dari sisi koleksi buku, teknologi informasi dan layanan yang lebih modern dan interaktif.

“Kami ajak satuan pendidikan, keluarga hingga komunitas untuk berperan aktif dalam gerakan literasi nasional dalam mengupayakan tumbuh kembangnya minat gemar dan budaya membaca masyarakat sehingga terciptanya generasi yang hebat, berkarakter serta mampu memujudkan keunggulan daerah,” kata Bupati Bengkayang.

“Mudahan-mudahan tujuan kita untuk ciptakan SDM yang berkarakter, unggul dan mantap dapat terwujud,” sambung Bupati Bengkayang.

Gerakan Bengkayang membaca juga bentuk upaya nyata Pemerintah Daerah menumbuhkan minat baca di kalangan masyarakat khusus anak-anak dan generasi muda.

“Besar harapan kami Bunda Literasi yang sekaligus Bunda Paud dapat berperan secara aktif dalam meningkatkan minat baca sejak dini. Lakukan kolaborasi dan sinergitas kegiatan dengan perangkat daerah, kecamatan dan desa-desa,” tutur Bupati Bengkayang menambahkan.

Literasi tidak hanya sebatas kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga meliputi kemampuan berkomunikasi, berinteraksi dan berkolaborasi dengan orang lain. Dengan literasi inklusi sosial ini kita dapat membangun masyarakat yang lebih baik, toleran, dan saling menghargai dan saling memberikan wadah bagi masyarakat untuk saling berbagi pengetahuan.

Bupati Bengkayang menyampaikan Hari Literasi dan hari kunjungan perpustakaan bukan sekedar momentum serimonial, tetapi merupakan peringkatan pentingnya kemampuan membaca, menulis dan memahami informasi sebagai dasar dari bentuk pengetahuan.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pemutaran perdana video dokumenter Pelestarian Adat Bidayuh Kecamatan Siding Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Ini merupakan bentuk dari pelestarian budaya melalui literasi inklusi sosial.

Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bengkayang berharap melalui video dokumenter ini dapat mempromosikan potensi wisata budaya Kabupaten Bengkayang. Untuk itu ia mengajak masyarakat untuk aktif membaca, berpartisipasi dalam berbagai kegiatan literasi yang diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat. Menghargai dan melestarikan adat budaya, dan Mmembantu menyebarkan informasi program membaca ini kepada keluarga. (Diskominfo Bengkayang/IC/FM)