Kurangnya Sarana Dan Prasarana Pendukung Pelaksanaan Ujian Berbasis Komputer di Kabupaten Bengkayang

UNBK Hari Pertama , Sebagian Siswa Masih Gunakan Laptop Pribadi

Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang juga mendorong pemerintah provinsi Kalbar untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan ujian berbasis komputer.

Sebagian siswa SMA Negeri 2 Bengkayang di Kecamatan Bengkayang Kota, Kabupaten Bengkayang, terpaksa masih harus mengandalkan sarana perangkat komputer pribadi, untuk mengikuti pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer hari pertama, Senin (1/4).

Ujian Nasional Berbasis Komputer SMA Negeri 2 Bengkayang diikuti oleh 100 siswa. Ujian berbasis komputer ini merupakan ujian ketiga kali tahun ajaran 2019/2020, yang terbagi menjadi tiga sesi.

Meskipun sudah mengikuti UNBK yang ketiga kali, agar bisa mengerjakan soal dengan lancar, sebagian siswa masih mengandalkan laptop pribadi atau sistem pinjam melalui orang tua siswa. Kekurangan mencapai 15 buah. Hal itu yang disampaikan oleh Kepala Sekolah SMAN 2 Bengkayang, Paulus Joko kepada Suara Pemred, Senin (1/4).

Paulus Joko mengatakan, ujian dihari pertama berjalan dengan lancar, baik itu sistem jaringan maupun perangkat lainnya yang mendukung pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer.

Sementara untuk fasilitas pendukung lainnya seperti PC, kata Paulus Joko sebagian terpaksa meminjam kepada orangtua siswa. ” Kita punya solusi saat rapat bersama dengan orangtua siswa, kita kekurangan sekitar 15 PC, yang terpaksa kita pinjam pada pihak orangtua siswa,” ujarnya.

Untuk mengatasi kekurangan kedepannya, sekolah akan mengunakan dana BOS. Karena setiap tahun bisa lima, sehingga setiap tahunnya ada penambahan PC. Semuanya tetap kita kembalikan kepada pihak orangtua dan siswa.

Ia berharap kedepannya kepada pemerintah provinsi, bisa membantu kekurangan yang ada, sehingga pelaksanaan UNBK, dan komputer bisa terpenuhi, dan ujian bisa berjalan dengan baik dan anak lancar.

Sementara itu, dari Staf Sekretaris Ujian Nasional Disdikbud Provinsi Kalimantan Barat, Paimin Slamet memastikan UNBK hari pertama SMA di kabupaten Bengkayang berlangsung lancar serta tanpa gangguan jaringan listrik maupun internet. Meskipun sebagaian sarana dan prasarana UNBK di nilai masih belum memadai.

Selain sekolah yang dikunjungi, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Bengkayang. Terkait dengan kekurangan sarana dan prasarana fasilitas sekolah dalam menunjang UNBK, bisa menginduk artinya bergabung dengan sekolah yang memiliki pasilitas lengkap.

“Untuk sementara bisa menginduk atau “numpang” disekolah yang sudah lengkap, sambil menunggu pengadaan untuk tahun berikutnya. Kita berharap juga untuk tahun kedepannya semua sekolah bisa memiliki sarana yang memadai, salam pelaksanaan UNBK,” tutupnya.

Dalam wawancara terpisah, berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang sebanyak 2.401 siswa SMA Negeri di kabupaten Bengkayang mengikuti ujian nasional berbasis komputer secara serentak di Kabupaten Bengkayang, hari pertama.

Pasalnya, saat ini . Hal itu yang disampaikan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Bengkayang, Yan.

“UNBK ini sudah di terapkan sejak tiga tahun terakhir, di sejumlah sekolah SMA sederajat, termasuk sudah di terapkan sebagian sekolah menengah pertama di kabupaten Bogor, sangat baik bagi dunia pendidikan,” ucapnya.

Namun demikian kata Yan, masih banyak hal yang harus di tingkatkan untuk menunjang program pemerintah menerapkan UNBK, yang mana saat ini baik SMA SMK saat ini sudah menjadi kewenangan provinsi.

Yan juga mengapresiasi pelaksanaan UNBK di Kabupaten Bengkayang tahun
Kepala disdikbud kabupaten tahun 2019, hampir seluruh sekolah SMA dan SMK sudah menerapkannya. Meskipun masih sebagian sekolah harus numpang, karena jaringan masih belum menjangkau terlebih di sekolah terpencil.