Tidak Ada Pawai Akbar Tahun ini

Terkait agenda itu, pada hari Rabu (7/4/2021) diadakan Rapat diruang Bupati yang ikuti Wakil Bupati, Plt. Kepala BPBD, Plt. Dinkes dan KB.

Wakil Bupati pada kesempatan tersebut menyampaikan beberapa masukan. Diantaranya, Pawai Akbar Tahun ini ditiadakan karena akan berdampak tidak baik dengan situasi seperti ini.

“Bukan Pemda tidak mau mendukung tetapi menghindari konsentrasi masyarakat supaya tidak berkerumunan,” Ujarnya.

Meski demikian, Wakil Bupati mengatakan bahwa tempat ibadah tetap dibuka hanya jaraknya diatur. Kegiatan Festival yang tidak mendukung seperti Lomba Puisi, lomba Stand up komedi dll harap ditiadakan. Dan tetap terapkan aturan Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan, Agustinus. S.Sos menyampaikan bahwa Bengkayang yang telah terkonfirmasi covid-19 berjumlah 18 orang diantaranya dari Kecamatan Ledo 5 orang, Kecamatan Bengkayang 4 orang, Kecamatan Samalantan 9 orang, Bengkayang saat ini berada di zona Kuning. Dalam hal ini perlu pertimbangan untuk melakukan kegiatan Festival tersebut karena situasi yang seperti ini. Jadi mari sama-sama kita menjaga keselamatan bersama. (Atma/Humpro).

Wakil Bupati Buka Kegiatan Fasilitasi FKUB Provinsi Kalimantan Barat di Bengkayang

Wakil Bupati Bengkayang, Drs. H. Syamsul Rizal, Kamis (18/3/2021) membuka kegiatan fasilitasi Forum Komunikasi antar Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalbar di Bengkayang yang digelar di Hotel Lala Golden.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati mengatakan FKUB memiliki peran penting dalam menciptakan kerukunan dan keamanan di Kalimantan Barat melalui peran mereka dibidang keagamaan. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan tali silahturahmi dan pembinaan antar tokoh agama agar terciptanya suatu konsep kerukunan umat beragama di Kalimantan Barat.

Menurut Wakil Bupati, posisi (status) yang kita miliki bukanlah kehendak kita, kita lahir menjadi suku apa, agama apa dan berasal dari mana merupakan anugerah Tuhan oleh karena itu sudah sepatutnya kita semua harus saling menjaga, menghormati satu sama lain.

Kalau kita saling bergesek, tentu akan menimbulkan permasalahan yang tidak akan kunjung selesai dan merugikan kita semua.

“Puji Tuhan, kita di Bengkayang dan Kalimantan Barat umumnya kerukunan antar umat beragama terus terjaga dengan baik, itulah yang kita harapkan,” ungkap Wakil Bupati.

Lebih lanjut, Wakil Bupati menyarankan agar pembinaan ini tidak hanya dilakukan pada forum umat beragama saja, tetapi dapat digalakkan juga bagi forum kerukunan antar etnis. Sebab jika semua lini diperkuat, tentunya akan meminimalisir kemungkinan terjadinya gesekan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

Kepala Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Provinsi Kalbar, Drs. Hermanus, dalam sambutannya menyebutkan keberagaman adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan itu adalah sebuah anugerah yang patut kita syukuri. Termasuk perbedaan agama. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama untuk pahami kita tingkatkan pemahaman pola pikir masyarakat kita agar perbedaan-perbedaan itu justru kita jadikan sebagai kekuatan sebagai bentuk menjaga keutuhan NKRI.

“Dan itu adalah PR kita bersama, bukan hanya pemerintah tetapi juga FKUB dan masyarakat,” harap Hermanus. (Tim Humpro).

Pelantikan Pengurus Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Sanctus Stanislaus Kostka Cabang Bengkayang periode 2019-2020

Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Bengkayang, Yakobus, S.Sos.,M.Si mewakili Plt. Bupati Bengkayang melantik Pengurus Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Sanctus Stanislaus Kostka Cabang Bengkayang periode 2019-2020, Kamis (10/10/2019) di Aula V Kantor Bupati. Dimana pada kesempatan tersebut, Yakobus mengajak anggota PMKRI ikut terlibat aktif dalam pembangunan Gereja dan Negara yang dapat dimulai dari hal-hal kecil disekitar lingkungan mahasiswa.

Adapun Kepengurusan PMKRI Sanctus Stanislaus Kostka Bengkayang periode 2019-2020 akan dinahkodai oleh Viktorianus Eliston (Ketua Presideum), Kalara (Sekjen) dan Dedi Dores (Bendum). (Krisantus/Humpro Bengkayang).

  

Bupati dan DPRD Menandatangani Nota Kesepakatan KUA dan PPAS 2020

BENGKAYANG – Rapat Paripurna DPRD Bengkayang Tentang penandatanganan nota kesepakatan Kebijakan Umum APBD serta Prioritas dan Platfon Anggaran Sementara (KUA PPAS). kesepakatan bersama antara Bupati dan DPRD yang akan dibahas lebih lanjut sebelum ditetapkan sebagai Perda APBD 2020.

Dalam sambutannya, Bupati menyebutkan apabila Pemda Bengkayang tetap mengacu pada regulasi yang ada dalam menganggarkan APBD untuk Pendidikan (20%), Kesehatan (10%) maupun Alokasi Dana Desa (10%), penerusan dana desa yang bersumber dari APBN, tunjangan profesi guru, tambahan penghasilan guru, tunjangan khusus guru serta anggaran wajib lainnya yang diamanatkan undang-undang.

Bupati turut mengingatkan kepada unsur OPD agar mampu merespon kebutuhan dan tantangan pembangunan dengan memaksimalkan dan
memanfaatkan anggaran yang dimiliki dalam kesepakatan ini.

“Penandatanganan kesepakatan ini merupakan komitmen bersama antara eksekutif dan legislatif dalam rangka mempercepat proses dan penetapan penyusunan Raperda APBD 2020,” papar Bupati, Senin (29/7/2019).

Pada Pertengahan Bulan Juli yang lalu draf KUA PPAS telah disampaikan kepada pihak legislatif  dan dibahas bersama dengan Tim Anggaran Pemda (TAPD). Oleh sebab itu, Bupati menegaskan penyusunan tersebut harusnya dapat menjamin keberpihakan kepada masyarakat secara proposional sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

 

   

Penyambutan Kontingen PESPARAWI Kabupaten Bengkayang pada kegiatan PESPARAWI Tingkat Provinsi KE-IX Tahun 2019 di Ketapang,1-7 Juli 2019

Penyambutan Kontingen PESPARAWI Kabupaten Bengkayang  pada kegiatan PESPARAWI Tingkat Provinsi KE-IX Tahun 2019 di Ketapang,1-7 Juli 2019

BENGKAYANG. Bupati Bengkayang,Suryatman Gidot,M.Pd  Jum’at (12/7/2019) pukul 08.30 WIB bertempat di Lantai V Kantor Bupati Bengkayang menyambut Kontingen PESPARAWI KABUPATEN Bengkayang pada kegiatan PESPARAWI Tingkat Provinsi KE-IX Tahun 2019 di Ketapang,1-7 Juli 2019.

Pada kata sambutannya  Bupati mengatakan agar pada PESPARAWI ini maupun kedepannya semakin baik dan  prestasi yang diperoleh terus ditingkatkan serta segala kendala pada kategori tertentu supaya menjadi catatan dan koreksi bagi LPPD seperti  Meningkatkan kualitas para pelatih dan dirigen.

Kalau ada anak” berprestasi dalam olah vokal dan ilmu yg kaitannya dg musik dan lagu gereja, silahkan ajukan ke Pemda agar di kuliahkan/beasiswa.

Bupati Juga berharap , Seluruh umat beragama dapat memanfaatkan kegiatan” keagamaan kalau Di Kristen Protestan Ada PESPARAWI, Kalau di Katolik Pesparani, di Islam ada Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ), dan beliau berharap pengurus LPPD Kabupaten Bengkayang dapat menyelenggarakan kegiatan Pesparawi di tingkat kabupaten, dan berharap kepada Bupati penerusnya di Tahun 2022 dapat mensuport kegiatan keagamaan.

Penutup Bupati berpesan “Apa yg bapak ibu lakukan agar menjadi motivasi bagi generasi muda sekarang,Selamat kembali ke Bengkayang, Belajar dan Berlatih terus supaya menjadi penyanyi hebat dimasa kedepannya” ujarnya

Acara Halal bi halal 1 syawal 1440 Hijriah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkayang

Bengkayang, 1 Juli 2019 Acara Halal bi halal 1 syawal 1440 Hijriah  di Aula Kantor Bupati  Bengkayang

Bupati Bengkayang,Suryatman Gidot,M.Pd dan  Wakil Bupati, Agustinus Naon,S.Sos di dampingi istri beserta Forkompimda dan ASN dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkayang mengikuti acara Halal bi Halal  1 syawal 1440 Hijriah di Aula Kantor Bupati Bengkayang.

Pada momen tersebut , rektor IAIN Pontianak yang juga Ketua Wilayah Lembaga Dakwah NU Kalimantan Barat,Dr.H.Saifuddin Herlambang,MA bertindak sebagai pendakwah.

Pada kesempatan ini Bupati,Suryatman Gidot,M.Pd mengatakan “bahwa sebagai  Aparatur Pemerintah sekaligus Abdi Negara dan Abdi Masyarakat, Marilah kita jadikan momentum bulan syawal untuk meningkatkan kinerja secara Profesional, selalu menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta selalu berpegang teguh pada kode etik Jabatan dalam melaksanakan tugas kedinasan dan selalu memperioritaskan kesejukan dan kedamaian dalam menghadapi setiap persoalan, sehingga situasi dan kondisi yang tertib,aman dan dinamis dapat terus terjaga dan terpelihara dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia”

Bupati juga mengajak seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Bengkayang untuk senantiasa memelihara ketentraman dan ketertiban, menjadi  pelopor dan Tauladan sebagai garda depan dalam memerangi kemiskinan, kebodohan,keterbelakangan dan berbagai bentuk isu negative demi terwujudnya kerukunan , keharmonisan dalam berbagai sendi-sendi kehidupan. (FRD/Release)

Peresmian dan Pemberkatan Gereja Katholik Santo Fransiskus Xaverius-Aping oleh Uskup Agung Pontianak

Gidot : “Gereja Terlibat Dalam Kemajuan Bengkayang,”

BENGKAYANG – Ratusan Umat Katolik menghadiri peresmian dan pemberkatan Gereja Katolik Santo Fransiskus Xaverius, Stasi Aping, Paroki Santo Yosep – Samalantan, Kamis, 27 Juni 2019 kemarin. Peresmian Gereja dilakukan langsung oleh Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot, M.Pd dan diberkati oleh Uskup Agung Pontianak, Yang Mulia Mgr. Agustinus Agus.

Turut hadir dalam peresmian dan pemberkatan, Wakil Bupati Bengkayang, Bulati Bengkayang Periode pertama, Wakil Ketua DPRD, Kapolres Bengkayang, Anggota DPRD Provinsi Kalbar, Perwakilan Dandim 1202/SKW, Forkompinda, Perwakilan FKUB, Tokoh Agama, Tokoh masyarakat serta umat Katolik Paroki Santo Yosep, Samalantan.

Sambutan Bupati Bengkayang mengatakan, bahwa pembinaan dan pembangunan dibidang keagamaan di Kabupaten Bengkayang memiliki kedudukan dan peran yang amat penting sebagai bagian integral dari upaya meletakkan landasan moral dan spiritual yang kokoh bagi keberhasilan pembangunan nasional dan daerah.pemerintah sangat mengharapkan peran dan keterlibatan semua umat beragama, pemuka agama termasuk Pastor dan Tokoh Agama untuk terus berkontribusi aktif dalam mengatasi krisis dan tantangan yang dihadapi.

Bupati Mengatakan”Kemajuan daerah tidak terlepas peran umat Gereja dengan kontribusi positif khususnya melalui pengembangan iman yang diaplikasikan dalam tindakan dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Pastor Paroki Santo Yosep, Samalantan, Pastor RD. Indra, mengungkapkan rasa syukurnya atas diresmikannya Gereja Katolik Santo Fransiskus Xaverius, Stasi Aping ini. Sebelumnya, Umat Katolik Stasi Aping menggunakan gereja lama yang dibangun 1982 atau 37 tahun silam.

“Kita bangga dan bersyukur sudah mempunyai Gereja baru yang dibangun secara bersama-sama oleh umat,” ungkapnya.

Namun, lanjut RD. Indra, Gereja baru ini tidak akan berarti apabila tidak diimbangi dengan meningkatnya iman umat terhadap ajaran Yesus Kristus. Gereja hanya sebagai fasilitas untuk para umat  menjalankan perayaan-perayaan yang terdapat dalam Sakramen. Pembangunan gereja Katolik Santo Fransiskus Xaverius, Stasi Aping, Paroki Santo Yosep ini hendaknya dapat  menumbuhkan penghayatan kita dalam kehidupan agama.

(FDR/Release).