Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Optimasi Lahan di Kalimantan Barat Tahun 2024
Bengkayang – Dalam rangka kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Optimasi Lahan
di Kalimantan Barat Tahun 2024 Sekda Kabupaten Bengkayang Yustianus, S.E., M.M. menghadiri acara pembukaan sekaligus memberikan sambutan yang diselenggarakan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat di Hotel Kahyangan, Kec. Sungai Raya Kepulauan pada Kamis 21/11/2024 siang.
Agenda kegiatan ini diisi dengan diskusi dan evaluasi serta pemaparan pelaksana konstruksi oleh masing – masing Kodim per Kabupaten.

Dalam sambutannya, Sekda Kab. Bengkayang menyampaikan fokus optimasi lahan rawa di wilayah Kabupaten Bengkayang. “Pada tahun 2024 ini, optimasi lahan difokuskan pada lahan rawa untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan produktifitas melalui perbaikan infrastruktur saluran irigasi dan penyediaan bantuan sarana produksi seperti dolomit, benih, pupuk dan handtractor serta bantuan pengolahan lahan,” paparnya.
Beliau menambahkan juga untuk pola pelaksanaan kegiatan optimasi lahan rawa terbagi tiga pola berupa kerjasama dengan pihak TNI melalui pola swakelola tipe II. “Dalam hal ini kerjasama dengan pihak Kodim 1209/Bengkayang untuk pekerjaan upsus konstruksi perbaikan saluran irigasi. Pola bantuan langsung berupa barang ke kelompok tani untuk penyediaan sarana produksi, serta pola bantuan transfer uang langsung ke rekening kelompok tani untuk bantuan pengolahanan lahan,” tambahnya.
Yustianus, S.E., M.M. menyampaikan usulan Pemkab tahun 2025 yang akan datang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bengkayang. “Kabupaten Bengkayang mengusulkan agar program optimasi lahan tidak hanya pada lahan rawa melainkan optimasi lahan pada lahan tadah hujan, perbaikan irigasi dan optimasi lahan kering, mengingat potensi lahan tadah hujan dan lahan kering di Kabupaten Bengkayang cukup besar, namun masih belum didukung dengan infrastruktur yang memadai bahkan banyak saluran irigasi di lahan-lahan sawah tadah hujan tersebut tidak berfungsi karena sudah mengalami kerusakan. Hal ini yang menyebabkan banyak lahan – lahan sawah petani yang terlantar dan beralih fungsi ke lahan -lahan non pertanian tanaman Pangan.” Tutup Sekda Kab. Bengkayang. (Diskominfo Bengkayang/FM)