Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis, S.E., M.M. menghadiri acara Sukuran Adat di “Bukit Panyugu Sagentel”
Bengkayang – Informasi Publik
Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis, S.E., M.M. menghadiri acara Sukuran Adat di “Bukit Panyugu Sagentel” Memperkenalkan adat istiadat sangat baik khususnya orang Dayak, Orang Dayak harus ingat kepada leluhur, walaupun kita sudah katolik, namun saya tetap ingat kepada leluhur, di tahun 2019 saya datang ke Bukit Panyugu Sagentel ini sebagai calon Bupati Bengkayang untuk memohon kepada leluhur ternyata doa dan permohonan kami di kabulkan untuk menjadi Bupati Bengkayang, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang sudah menyiapkan kegiatan ini sehingga berjalan dengan baik dan cuaca yang baik pula Ucap Darwis.
Saya juga senang anak-anak sekolah hadir disini sehingga dapat mengenalkan adat istiadat, supaya tidak hilang, apabila masuk muatan lokal, apa itu Panyugu, apa itu Pantak, senjata saja mungkin anak-anak kita tidak tau mana Mandau mana tangkint, Nibung atau Ipuh.
Maka kita harus tau, saya senang dengar cerita orang tua dulu, dulu orang kita malu atau Tabe mengaku orang Dayak, setelah kerusuhan dan setelah Reformasi baru lah orang Dayak bersuara.
Berkaca dari itu kita orang Dayak harus optimis ke depan, kalau berani jangan takut-takut kalau takut jangan berani-berani, jadi Pak Cornelis sangat berjasa sehingga banyak orang Dayak menjadi Sekda, Kepala Dinas, PNS, Polisi, TNI dan lain sebagainya, ini saatnya kita melanjutkan perjuangan para leluhur kita yang dengan rela mempertaruhkan nyawa untuk melindungi bangsa ini terutama Bangsa Dayak. Untuk itu saya menghimbau supaya kita jangan lupa kepada leluhur kita.
“Saya minta penutup tahun kegiatan dilaksanakan di Bukit Panyugu Sagentel, tempat ini akan kita lestarikan, di jaman pemerintahan saya, saya akan mengangkat ini sebagai kategori wisata budaya religi, desa setia jaya adalah pintu masuk untuk masuk ke Kabupaten Bengkayang yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Landak, saya mau merehabilitasi tugu masuk kita, tahun depan saya minta Kadis Perhubungan untuk bangun Penerangan Jalan Umum (PJU) kita akan menganggarkan mulai dari gerbang sampai ke Kota Bengkayang agar jangan gelap-gelapan”, tuturnya.
Di tahun 2023 saya harapkan tidak ada lagi desa tertinggal, saya maunya berkembang dan mandiri, semua pemerintahan menggunakan sistem digital, semua kepala desa tidak lagi bawa uang cash, namun menggunakan sistem digitalisasi dan tetap jangan lupa dengan leluhur, Jabata, dg Tuhan dan dengan berdasarkan keyakinan kita.
Bengkayang memang berbagai macam suku dan budaya, saling kebersamaan dan penuh toleransi, saya Akan menjadikan Kabupaten Bengkayang adalah kabupaten yang toleransi dan kolaborasi, mengingat kabupaten kita di tengah-tengah, kita dikelilingi oleh 3 jalan Provinsi dan 1 jalan Nasional, kita sentral, dan kita jaga kerukunan, sehingga orang dapat berkunjung ke Bengkayang.
Saya minta agar kita sosialisasi ke masyarakat, saya minta jangan membangun di tepi jalan kuburan, agar ini disampaikan ke warga khususnya warga yg di tepi jalan, maret 2023 Presiden Jokowi akan datang ke Jagoi Babang, Minggu kedua di bulan Januari 2023 Menkopolhukam dan Menteri Dalam Negeri yang akan datang ke Jagoi Babang.
Kuncinya ialah Pendidikan, karena itu membuat semuanya akan maju, membuka semua lapangan kerja, saya mau kedepan pendidikan akan di tingkatkan, Bengkayang sudah banyak perguruan tinggi, ada Institut Shanti Buana, Akademi Bumi Sebalo, Ada Akper Bethesda Serukam, ada Sekolah Theologia juga dan Saya mengajak sekolah-sekolah baik SMK, SMA yang mempunyai akreditasi yang tinggi untuk membuka sekolah-sekolah bermutu tinggi di Kabupaten Bengkayang, perlu kita ketahui bahwa Indonesia di tahun 2035 akan memasuki masa demografi menjadi negara maju no 5 dunia, itu semua akan terwujud apabila anak-anak golden generation saat ini menghindari diri dari Narkoba, Stunting dan pergaulan bebas. Saya minta kepada generasi mendatang supaya mempersiapkan diri untuk bersaing dengan negara luar.
Mudah-mudahan kedepan kita akan buat relif supaya orang tau sejarah “Bukit Panyugu Sagentel” ini, kedepan Pemkab akan membuat kalender wisata di Kabupaten Bengkayang diantaranya yaitu Acara Ritual Adat di Bukit Panyugu Sagentel ini, disemua budaya baik Budaya Dayak, Jawa, Tionghoa, dan Melayu akan kita agendakan itulah kedepan kita akan menjadikan Bengkayang ini sebagai kabupaten toleransi dan Kolaborasi, Pungkasnya. (Diskominfo Bengkayang)