Dibuka Oleh Restog Krisna, Gawia Sowa Dayak Bidayuh Kaum Bijagoi Tahun 2024 Sukses Digelar.

Bengkayang – Staf Ahli Menteri Bidang Inovatif dan Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Bapak Restog Krisna didampingi Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis, S.E., M.M buka Gawia Sowa Dayak Bidayuh Kaum Bijagoi Jagoi Babang pada Senin (03/06/2024) di Kampung Budaya, Bung Kupuak Jagoi Babang.

Hadir dalam kegiatan ini Pj. Gubernur Provinsi Kalimantan Barat yang diwakili oleh Asisten 2 perekonomian dan pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat bapak Drs. Ignasius IK, SH.,M.Si; Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat; Wali Kota Pontianak dan Singkawang atau yang mewakili; Bupati Landak, Sambas, Mempawah, Kubu Raya atau yang mewakili; Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Kalimantan Barat; Kepala Balai Wilayah Kemendikbud wilayah kerja Kalimantan Barat; Direktur Telkom Wilayah Kalimantan Barat; Tim Indonesia Ecotourism Network; Kepala BI Perwakilan Kalbar; Ketua DPRD Kabupaten Bengkayang; Forkopimda Kabupaten Bengkayang; Anggota DPRD Kabupaten Bengkayang; Kepala OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkayang; Camat Jagoi Babang; Camat Seluas; Kepala PLBN Jagoi Babang; Ketua DAD Kabupaten Bengkayang; Ketua DAD Kecamatan Jagoi Babang; Pemuka Adat, Agama, tokoh masyarakat serta Kepala Desa; Kepala Kampung Serikin Malaysia; Kepala Binua Dayak Bidayuh Bijagoi serta seluruh masyarakat adat Dayak Bidayuh Kampung Budaya Bung Kupuak Jagoi Babang.

Perayaan Gawia Sowa Dayak Bidayuh Bijagoi, Jagoi Babang merupakan bentuk penghargaan dan penghormatan kepada leluhur yang telah mendirikan Kampung ini sejak beberapa tahun yang lalu. Perayaan ini juga merupakan bentuk syukur dan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan berkahNya.

Disamping itu perayaan ini juga menjadi ajang untuk melestarikan dan mengembangkan kearifan lokal, seni budaya dan tradisi leluhur masyarakat Dayak Bidayuh khususnya kaum Bijagoi.

Bapak Sebastianus Darwis, S.E., M.M Bupati Bengkayang mengapresiasi dan mengagumi semangat dan kebanggaan Kaum Bijagoi dalam menjaga dan memelihara serta memperlihatkan kekayaan Budaya mereka pada dunia.

Karena budaya ini juga merupakan salah satu daya tarik yang dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Kabupaten Bengkayang, dan tentu hal ini membawa dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bengkayang.

Terbukti saat ini dilaksanakan ada lebih dari 1000 wisatawan dari Malaysia datang untuk menyaksikan Gawia Sowa Internasional Cross Border Tourism Event Dayak Bidayuh Bijagoi ini.

Sebastianus Darwis, S.E., M.M juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Bengkayang untuk menjaga toleransi di Kabupaten Bengkayang. “Kerukunan, toleransi dan persatuan di tengah keberagaman suku, agama dan budaya yang ada didaerah kita, bahwa dengan bersatu padu kita dapat mencapai visi kita yaitu Bengkayang Maju, Unggul dan Berdaya Saing,” ajaknya. (Diskominfo Bengkayang/RT)

Meriahnya Malam Penutupan Barape’ Sawa’ 2024

Bengkayang – Malam Penutupan Acara Barape’ Sawa’ ke – IX Tahun 2024 Kabupaten Bengkayang berlangsung aman dan meriah. Ribuan masyarakat hadir dalam agenda tahunan tersebut yang sudah berlangsung dari tanggal 27 hingga 31 Mei 2024 di Ramin Bantang Bengkayang.

Malam penutupan Barape’ Sawa’ 2024 ditandai dengan pemukulan Gong sebanyak 7 kali oleh Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis, S.E., M.M. Sebelumnya Bupati Bengkayang menyampaikan apresiasi kepada DAD Kabupaten Bengkayang beserta seluruh Panitia Barape’ Sawa’ Ke- IX yang telah mempersiapkan acara dengan sukses, aman dan lancar.

Dalam sambutannya Bupati Bengkayang menyampaikan Bengkayang adalah tujuan wisata di Kalimantan Barat. “Bengkayang adalah Kabupaten yang sangat penting di Kalimantan Barat. Kita sangat strategis, Kita berbatasan langsung dengan Malaysia. Kita berbatasan laut dengan Pulau Natuna dan Serasan. Kita berbatasan langsung dengan Kabupaten Landak, Sanggau, dan Kota Singkawang. Bengkayang adalah tujuan wisata di Kalimantan Barat. Kita punya 156 potensi wisata.” Ungkap Bupati Bengkayang.

Bupati juga merencanakan akan membangung rumah-rumah adat di seluruh Kecamatan di Kabupaten Bengkayang. “pada tahun depan kita juga akan tingkatkan terus bagi panitia anggaran dari APBD kita. Dan kita juga akan membangun beberapa rumah – rumah adat, Karena Bengkayang ada 26 Kepala Binua dan Bengkayang ada 15 Kecamatan yang harus dibangun rumah adatnya. Ini harus kita bangun untuk menunjukkan kita adalah Kabupaten yang toleransi di Kalimantan Barat dan di Indonesia.” Ucap Bupati Bengkayang.

Pada perlombaan yang diselenggarakan Panitia, tahun ini keluar sebagai juara umum yaitu Kecamatan Sungai Betung. Ini ke-2 kalinya Kecamatan Sungai Betung berhasil meraih juara umum di acara Barape’ Sawa’ yang tahun lalu juga berhasil keluar sebagai juara umum. Adapun daftar pemenang lomba-lomba di acara Barape’ Sawa’ 2024 yaitu : Lomba Membuat Poe : Juara 1 Bengkayang, Juara 2 Suti Semarang, Juara 3 Seluas; Lomba Memasak Lemang dan Cucur : Juara 1 Seluas, Juara 2 Teriak, Juara 3 Suti Semarang; Lomba Melukis di Atas Kanvas : Juara 1 F.Suip (Bengkayang), Juara 2 Cantika Angreini (Teriak), Juara 3 Marelda (Sanggau Ledo); Lomba Membuat Baseg : Juara 1 Marta Yup (Bengkayang), Juara 2 Diong (Sungai Betung), Juara 3 Salus (Seluas); Lomba Membuat Pantak : Juara 1 Agus (Sungai Betung), Juara 2 Herkulanus Ahar (Tiang Tanjung), Juara 3 Gunes (Bengkayang); Lomba Melukis Perisai : Juara 1 Libertus Beben (Tiang Tanjung), Juara 2 Guruh (Lumar), Juara 3 Dominikus Lukman (Teriak); Lomba Menombak Perorangan : Juara 1 Antoni (Suti Semarang), Juara 2 Yudi (Sungai Betung), Juara 3 Paulus (Suti Semarang); Lomba Membuat Dio Uma : Juara 1 Sanggau Ledo, Juara 2 Seluas, Juara 3 Teriak; Lomba Karnaval Budaya Tingkat DAD : Juara 1 Sungai Betung, Juara 2 Sanggau Ledo, Juara 3 Bengkayang; Lomba Karnaval Budaya Tingkat Umum : Juara 1 Sanggar Kalangkank (Teriak), Juara 2 Komunitas Moreng (Bengkayang), Juara 3 Sanggar Jubata Nangun Sebalo (Bengkayang); Lomba Membuat Gasing : Juara 1 Joni Faisal (Sungai Betung), Juara 2 Roma (Sungai Betung), Juara 3 Mansyah (Lumar); Lomba Pangkak Gasing Beregu : Juara 1 Grup Roma (Sungai Betung I), Juara 2 Grup Tora (Bengkayang), Juara 3 Grup Revan (Sungai Betung II); Lomba Membuat Sagon : Juara 1 Suti Semarang, Juara 2 Bengkayang, Juara 3 Sanggau Ledo; Lomba Membuat Emping Padi : Juara 1 Bengkayang, Juara 2 Ledo, Juara 3 Sungai Betung; Lomba Membuat Desain Batik Dayak : Juara 1 Herkulanus Ahar (Tiang Tanjung), Juara 2 Erwin (Sungai Betung), Juara 3 Vero (Teriak); Lomba Ngampa Pade Beregu : Juara 1 Bu Karniati (Lumar), Juara 2 Mama Wira (Sungai Betung B), Juara 3 Mama Erik (Sungai Betung A); Lomba Sarangkaath : Juara 1 Lusiana (Lembah Bawang), Juara 2 Rupinus Apin (Suti Semarang), Juara 3 Jelani (Teriak); Lomba Lagu Dayak Putra : Juara 1 Fransiskus (Suti Semarang), Juara 2 Wendy (Bengkayang), Juara 3 Alyo Sandra (Sanggau Ledo); Lomba Lagu Dayak Putri : Juara 1 Melly Febriany S (Bengkayang), Juara 2 Ananda Citra H.P (Ledo), Juara 3 Fitri Kardila (Lembah Bawang); Lomba Tari Dayak : Juara 1 Teriak, Juara 2 Sungai Betung, Juara 3 Lembah Bawang; Penata Tari Terbaik : Teriak; Penata Musik Terbaik : Sanggau Ledo; Bujang Barape; Sawa’ 2024 : Juvandro Fradhinata; Dara Barape’ Sawa’ 2024 : Helmi Pebrianti; Lomba Fashion Show SD : Juara 1 Devi Dataru (Lumar), Juara 2 Alina Tina (Lumar), Juara 3 Nameera Chasya (Bengkayang); Lomba Fashion Show SMP : Juara 1 Salsabila Alqarin (Sungai Betung), Juara 2 Gissella Shintia Emilia (Bengkayang), Juara 3 Orysa April (Lumar), Lomba Video Pendek : Juara 1 Yudi Hermanu, Juara 2 Jaka Suwanto, Juara 3 Gresi Nopitasari, Juara 4 Djibran Destiadi, Juara 5 Girce Ivone Layela.

Sebagai informasi, tradisi Barape’ Sawa’ merupakan tradisi sub suku Dayak Bakati’ sebagai sub suku Dayak paling besar di Kabupaten Bengkayang yang multietnis dan multi kultur. Tradisi ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan (Jubata) yang telah memberikan hasil panen pada musim tanam sebelumnya dan sekaligus juga menandai akan dimulainya musim tanam (berladang) yang baru sehingga setelah ini masyarakat adat Dayak Bakati’ akan mulai membuka lahan untuk kegiatan berladang.

Turut hadir dalam Malam Penutupan Barape’ Sawa’ Ke – IX Tahun 2024 Kabupaten Bengkayang yaitu Ketua DPRD Kabupaten Bengkayang, Forkopimda Kabupaten Bengkayang, Ketua DAD Kabupaten Bengkayang, Ketua Panitia Barape’ Sawa’ ke-IX Tahun 2024, Ketua TP-PKK Kabupaten Bengkayang, Pimpinan OPD se-Kabupaten Bengkayang, Ketua DAD Kecamatan, serta Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat yang ada di Kabupaten Bengkayang. (Diskominfo Bengkayang/LR/FM/RT)

Buka Pekan Budaya Barape’ Sawa’ 2024

Bengkayang – Pelaksanaan Calendar Of Event Kalimantan Barat Tahun 2024 Pekan Budaya Barape’ Sawa’ Kabupaten Bengkayang ke-9 Tahun 2024 yang di buka secara resmi oleh Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat Ibu Windy Prihastari, S.STP, M.Si yang sekaligus Ketua Tim Pengerak PKK Provinsi Kalimantan Barat yang didampingi juga oleh Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis, S.E.,M.M di Rumah Adat Ramin Bantang Bengkayang pada Senin (27/05/2024).

Hadir dalam Pelaksanaan Pekan Budaya Barape Sawa Kabupaten Bengkayang ke-9 Tahun 2024 ini yaitu Anggota DPR dan DPD RI Dapil Kalimantan Barat; Forkopimda Provinsi Kalimantan Barat; Ketua dan Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat; Walikota Singkawang, Bupati Sambas, Bupati Landak, Bupati Mempawah atau yang mewakili; Presiden Majelis Adat Dayak Nasional atau yang diwakili Sekretaris Jenderal Majelis Adat Dayak Nasional; Ketua DAD Provinsi Kalimantan Barat; Forkopimda Kabupaten Bengkayang; Ketua DPRD serta Anggota DPRD Kabupaten Bengkayang; Ketua Tim Pengerak PKK Kabupaten Bengkayang; Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bengkayang; Ketua DAD Kabupaten Bengkayang; Ketua DAD Kota Singkawang; Ketua DAD Kabupaten Landak; Ketua DAD Kabupaten Mempawah; Ketua DAD Kabupaten Sambas; Ketua DAD Kecamatan se-Kabupaten Bengkayang; Kepala Benua se-Kabupaten Bengkayang; Camat se-Kabupaten Bengakayang; Pemuka Adat, Pemuka Agama, Tokoh Masyarakat dan lapisan masyarakat Kabupaten Bengkayang yang memadati Ramin Bantang.

Tradisi Bapare’ Sawa’ merupakan tradisi sub suku Dayak Bakati’ sebagai sub suku Dayak paling besar di Kabupaten Bengkayang yang multietnis dan multikultural. Tradisi ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan (Jabata) yang telah memberikan hasil panen pada musim tanam sebelumnya sekaligus juga menandai akan dimulainya musim tanam (Berladang) yang baru dengan kata lain Barape’ Sawa’ adalah tradisi buka dan tutup tahun musim tanam bagi masyarakat adat Dayak Bakati’ di Kabupaten Bengkayang. Dan tradisi ini telah menjadi agenda rutin tahunan DAD Kabupaten Bengkayang bersama Pemerintah Kabupaten Bengkayang serta telah terdaftar dalam kalender Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Bengkayang.

Dalam Sambutan Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat Ibu Windy Prihastari, S.STP, M.Si menyampaikan “Saya berharap kita semua secara bersama-sama terus mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Bengkayang baik melalui pengembangan desa wisata maupun melalui event wisata budaya. Selain menjadi daya tarik bagi wisatawan, perkembangan wisata di daerah perbatasan juga membantu menggerakkan perekonomian daerah serta berperan dalam mempersatukan kebudayaan yang beragam”.

Sedangkan dalam sambutan Sebastianus Darwis, S.E.,M.M Bupati Bengkayang menyampaikan, “Saya bersama Pemerintah Kabupaten Bengkayang menyambut baik serta mengapresiasi penuh event-event budaya seperti ini, yang menunjukan sekaligus membuktikan bahwa kita khususnya masyarakat adat Dayak Bakati’ masih terus berupaya menjalankan sertaenjaga tradisi dan adat istiadat yang ada agar terus terpelihara serta tidak tergerus oleh perkembangan zaman, moderenisasi bukanlah penghalang, namunkita jadikan sarana dalam kreasi dan kelestarian budaya leluhur kita”. Ucap Bupati Bengkayang

Bupati Bengkayang juga menambahkan Pemerintah Kabupaten Bengkayang dalam kegiatan ini memberikan hibah dana sebesar Rp. 350.000.000 melalui APBD.

Dalam kesempatan ini juga Sekretaris Jenderal Majelis Adat Dayak Nasional Bapak Yakobus Kumis juga memberikan 5 hal yang tidak boleh punah didalam masyarakat adat Dayak yaitu : 1. Keberadaan masyarakat Adat Dayak, agar bisa bersaing secara kompotitif dan pemuda harus menjadi manusia yang berkualitas unggul; 2. Bagaimana adat istiadat, seni dan budaya adat untuk terus dijunjung tinggi dan bangga menjadi Dayak; 3. Hukum adat untuk terus ada dan terus dijalankan; 4. Tanah dan hak-hak tanah bagi masyarakat adat tidak boleh dihilangkan, tanah yang ada untum terus dikelola dengan baik dan bijak dan 5. Kelembagaan masyarakat hukum adat, untuk saling bersinergi, saling mendukung satu samalain, jangan sampai saling sikut menyikut. (Diskominfo Bengkayang/LR/AA/RT)

Meriahnya Pembukaan Maka’ Sawa ke IV Dusun Semadun Desa Pisak Kecamatan Tujuh Belas

Bengkayang – Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis, S.E., M.M didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Bengkayang Ny. Anita Darwis, S.E., M.M membuka acara Maka Sawa Dusun Semadum, Kecamatan Tujuh Belas, Kabupaten Bengkayang pada Sabtu, 25 Mei 2024.

Turut hadir Pastor Paroki Sanggau Ledo, Kadis Pendidikan & Kebudayaan Kab. Bengkayang , Camat Kec. Tujuh Belas, Perwakilan Danramil Kec. Sanggu Ledo dan Tujuh Belas, perwakilan Kapolsek Kec. Sanggau Ledo dan Tujuh Belas, Ketua DAD Kec. Tujuh Belas, Ketua koordinator wilayah 4 Dinas Pendidikan Kab. Bengkayang, Anggota DPRD Kabupaten terpilih, Kades Pisak, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda serta masyarakat Dusun Semadum.

Bupati Bengkayang mewakili Pemerintah Kabupaten Bengkayang mengucapkan Selamat Maka’ Sawa ke IV di Dusun Semadum, Desa Pisak, Kecamatan Tujuh Belas.

Bupati Bengkayang juga menghimbau dan mengajak kepada seluruh komponen masyarakat Kabupaten Bengkayang dan terlebih khusus masyarakat yang ada di Kecamatan Tujuh Belas dan sekitarnya untuk bersama-sama membangun dan mengembangkan industri budaya dan pariwisata daerah.

Bupati juga mengucapkan terima kasih selamat kepada seluruh panitia dan masyarakat Dusun Semadum atas suksesnya acara Maka’ Sawa Ke IV.

Bupati Bengkayang mengapresiasi acara Maka’ Sawa di Semadum ini dengan ciri khas Bekunto/Silat ini harus di lestarikan dan acara Maka’ Sawa akan dimasukan ke event Wisata Budaya Kabupaten Bengkayang yang akan di gelar setiap tahunnya. (Prokopim Kabupaten Bengkayang)

Semua tanggapan:

11

1 Kali dibagikan

Suka

Komentari

Bagikan

Mewakili Bupati, Sekda Kab. Bengkayang Membuka Naik Dango Pertama di Kecamatan Monterado

Bengkayang – Yustianus, S.E., M.M Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang membuka secara resmi Naik Dango ke-1 Kecamatan Monterado pada Rabu (22/05/2024).

Turut hadir juga Ketua Tim Pengerak PKK Kabupaten Bengkayang, Ketua DWP Kabupaten Bengkayang, Kepala OPD Kabupaten Bengkayang, Anggota DPRD Provinsi terpilih, Camat Monterado, Camat Samalantan, Camat Lembah Bawang, Ketua DAD Kabupaten Bengkayang atau yang mewakili, Ketua DAD Kecamatan Monterado, Kepala Desa se-Kecamatan Monterado, Komunitas TBBR DPC Bengkayang serta Komunitas PASABD.

Dalam sambutannya SEKDA Kabupaten Bengkayang mewakili Bupati Bengkayang menyampaikan makna dari Naik Dango. “Marilah kita bersama-sama mengingat kembali makna atau pengertian yang berkaitan dengan adat Naik Dango, hal ini penting saya kemukakan sebagai dasar bagi kita semua sebelum kita melangkah ke tahap-tahap inti dari Naik Dango itu sendiri, Naik Dango merupakan suatu acara ungkapan syukur masyarakat Dayak Kanayatn yang ada di Kalimantan Barat khususnya masyarakat adat Dayak yang ada di Kecamatan Monterado atas rezeki berupa hasil panen yang diberikan Jubata atau Tuhan kepada manusia dan memiliki tiga aspek utama yaitu kehidupan agraris, religius dan komunal.” Ucap Sekda Kab. Bengkayang.

Dalam hal ini pemerintah Kabupaten Bengkayang mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Monterado, Dewan Adat Dayak Kecamatan Monterado dan panitia Naik Dango karena telah mampu mengimplementasikan nilai budaya adat istiadat dan olahraga tradisional pada acara Naik Dango yang pertama di Kecamatan Monterado.

Melalui instansi terkait dan stakeholder kebudayaan diharapkan memiliki komitmen yang kuat untuk terus mendorong dan memperdayakan potensi budaya agar tetap lestari dan terus berkembang serta dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Bengkayang juga menghimbau dan mengajak kepada seluruh komponen masyarakat Kabupaten Bengkayang dan terlebih khusus masyarakat yang ada di Kecamatan Monterado dan sekitarnya untuk bersama-sama membangun dan mengembangkan industri budaya dan pariwisata daerah dan mengucapkan terima kasih selamat kepada seluruh panitia dan masyarakat Kecamatan Monterado atas suksesnya acara Naik Dango yang pertama. (Prokopim Kabupaten Bengkayang)

Acara Ritual Adat Nyobe’ Dayok Kowont Sukses Digelar

Bengkayang – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang Heru Pujiono, S.KM.,M.KM Mewakili Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis, SE., MM dalam Rangka Acara Adat dan Budaya NYOBE’ DAYOK KOWONT Sub Suku Masyarakat Dayak Bidayuh di Dusun Simpang Empat RT.03 Kampung Umbo Desa Bengkawan Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang 15/05/2024.

Dalam sambutan Bupati Bengkayang yang di bacakan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang, “Saya mengucapkan selamat kepada Panitia dan Stakeholder yang terlibat langsung dalam pelaksanaan NYOBE’ ini, karena ini merupakan wujud nyata dari kecintaan kita untuk tetap melestarikan adat dan budaya kita, jangan sampai masyarakat adat tidak peduli dengan adat istiadat dan bahkan melupakan adat dikarenakan beralih dengan budaya modern, karena jika tidak di organisir dan di pelihara dengan baik maka akan hilang dengan sendirinya oleh derasnya perkembangan teknologi seperti saat ini Ujarnya.

Mengingat Bengkayang merupakan Pintu masuk terdekat dengan Sarawak Malaysia, kita tunjukkan bahwa Dayak harus berdaulat untuk bebas aktif, harus mandiri dan berkepribadian dalam berbudaya ketika orang menghilangkan budaya makan akan kehilangan jati dirinya, untuk itu saya berharap tetap dipelihara dan dijaga adat dan budaya di kabupaten Bengkayang yang kita cintai ini.

Nyobekng atau Nyobeng sebujit serta arsitektur Tradisional rumah adat Baluk Sebujit sudah ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) Indonesia Tahun 2023 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Ritual Adat Dayok Kowont’ juga sudah di daftarkan sebagai warisan Budaya Tak Benda Indonesia tahun 2024.

Ini tentu merupakan keberhasilan yang harus kita apresiasi bersama yaitu dengan cara membenahi tata kelola destinasi wisata budaya di daerah ini, agar bisa memberikan nilai tambah bagi kelompok dan masyarakat sekitar, mengembangkan event perbatasan, mengembangkan pusat oleh-oleh dan pusat kuliner dan mengembangkan desa adat yang sudah ada untuk menggerakkan pembangunan wisata budaya dan desa oleh masyarakat dan untuk masyarakat dan terus meningkatkan upaya promosi.

Melalui perhelatan budaya yang ada, salah satunya lewat ritual adat nyobe’ Dayok Kowont’ ini, diharapkan kepada masyarakat, khususnya generasi muda yang tergabung dalam komunitas desa adat masyarakat adat dan tim pemajuan kebudayaan desa serta kelompok sadar wisata (POK-DARWIS) untuk terus bersatu, bangkit, dan tumbuh. Milikilah rasa cinta terhadap seni dan budaya dan adat istiadat yang sudah diwariskan oleh para leluhur atau pendahulu. sebab dengan demikian niscaya daerah ini akan kuat dan berkarakter dalam kebudayaan.

Kebudayaan kita telah diatur dalam peraturan daerah Kabupaten Bengkayang nomor 3 tahun 2020 tentang pemajuan kebudayaan daerah serta Peraturan Bupati Nomor 64 tahun 2020 tentang pemajuan kebudayaan daerah Kabupaten Bengkayang melalui instansi terkait memiliki komitmen yang kuat untuk terus mendorong dan memberdayakan potensi Budaya agar tetap Lestari, dan terus berkembang serta dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya masyarakat adat yang ada di Kabupaten Bengkayang Pungkasnya.

Dalam Kesempatan tersebut Ketua Pelaksana Panitia MARDIMIS dan Masyarakat menyampaikan usulan dan harapan kepada Bupati Bengkayang Antara lain:

1. Bidang Infrastruktur:

– Lampu Penerangan Listrik;

– Jalan dan Jembatan;

– Pendidikan dan Kesehatan ;

– Lingkungan Permukiman.

2. Bidang Pendidikan :

Jika di memungkinkan kami usulkan pembangunan SD mini atau TK/PAUD sehingga anak-anak kami dapat menikmati sekolah yang layak dan terjangkau.

3. Kampung Umbo RT.03 Dusun Simpang Empat desa bengkawan merupakan Kampung definitif yang diakui secara sah secara administratif dalam pemerintahan sehingga tidaklah berlebihan jika kami sangat berharap agar permukiman kami Kampung Umbo dan area lahan tempat kami bekerja mencari nafkah seperti kebun dan lahan tampasan ladang supaya mendapat status Enclave dari Kawasan Konservasi Cagar Alam (CA). Sehingga memberikan ruang gerak yang fleksibel dalam mengelola potensi alam yang berada dekat dengan Kampung kami seperti potensi wisata yang mabeh. Ungkapnya.

Heru Pujiono, S.KM.,M.KM selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang setelah kegiatan Acara Adat NYOBE’ dayok Kowont’ langsung meninjau SDN 19 Rambai dan dalam kesempatan tersebut beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini akan saya sampaikan langsung kepada Bapak Bupati Sebastianus Darwis, SE.,MM dalam kesempatan yang baik pungkas nya.

Hadir dalam Kegiatan tersebut Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab Bengkayang, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab Bengkayang, Anggota DPRD Provinsi Terpilih Maria Christi Laura, SP, Camat Seluas, Camat Siding, Perwakilan OPD (PUPR, PMD, DMPTSP, Kabag Kesra, Kominfo) Danramil Seluas, Perwakilan Kapolsek Seluas, Komunitas LAYO X-Trail, Kepala Desa Bengkawan, Kepala Desa Pisak, Kepada Desa Sahan. (Diskominfo Bengkayang/LR)

Gawe Narah Padi Ke-XXVII Samalantan resmi dibuka Bupati Bengkayang

Bengkayang – Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis, S.E.,M.M membuka acara budaya Naik Dango (Gawe Narah Padi) Samalantan Ke XXVIII Tahun 2024 di Rumah Panjang Samalantan pada Selasa (14/05/2024).

Turut hadir dalam acara ini yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang, Yustianus, S.E., M.M., Ketua Dan Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Ketua Dan Anggota DPRD Kabupaten Bengkayang, Forkopimda Kabupaten Bengkayang, para Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bengkayang, Forkopimcam, Ketua Dewan Adat Dayak Kabupaten Bengkayang, Ketua Dewan Adat Dayak Kota Singkawang, Ketua Dewan Adat Dayak Kecamatan Samalantan, Monterado Dan Capkala.

Event “Naik Dango” di Kecamatan Samalantan pada tahun ini mengambil tema “Dengan Event Naik Dango, Kita Wujudkan Pelestarian Budaya Dan Penerusan Tradisi Sebagai Benih Hidup Masa Depan”. Tema ini merupakan refleksi dari pelestarian budaya Dayak dan tradisi utama Rumah Bantang dan menjadi bentuk pewarisan tradisi, norma, dan persaudaraan dan penyerahan diri seutuhnya kepada Jubata (Tuhan Yang Maha Esa) seperti falsafah hidup “Adil Ka Talino, Bacuramin Ka’ Saruga, Basengat Ka’ Jubata”.

Naik Dango merupakan suatu acara ungkapan syukur masyarakat Dayak khususnya Dayak Kanayatn atas rejeki berupa hasil panen yang diberikan Jubata atau Tuhan kepada manusia dan memiliki tiga aspek utama yaitu kehidupan Agraris, Religius, dan Komunal. aspek Agraris yaitu kehidupan masyarakat yang memiliki tradisi bercocok tanam, kemudian aspek Religius merupakan aspek untuk berterima kasih kepada Tuhan atas panen yang diperoleh dan aspek Komunal adalah cerminan kehidupan kekeluargaan, solidaritas dan persatuan.

Dalam sambutannya Bupati Bengkayang menghimbau dan mengajak kepada seluruh komponen masyarakat Kabupaten Bengkayang dan para pengusaha Nasional untuk bersama-sama membangun dan mengembangkan industri budaya dan pariwisata Daerah. “Keberhasilan pembangunan di bidang ini, sangat mungkin untuk diraih, karena selain memiliki keanekaragaman budaya etnik. Kabupaten Bengkayang juga mempunyai objek wisata yang tidak kalah menarik, bila dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Kalimantan Barat.” Imbau Bupati Bengkayang.

Lanjut Bupati Bengkayang menambahkan lokasi Kabupaten Bengkayang yang strategis dengan berbagai macam potensinya. “Selain itu, ditunjang pula dengan letak geografisnya yang sangat strategis, yaitu berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia Timur, sehingga sangat potensial untuk mendatangkan para wisatawan lokal dan mancanegara.” Tutup Beliau. (Diskominfo Bengkayang/LR/RT)

Buka Ritual Ngatek Kaja Pade ke-IV

Bengkayang – Ngatek Kaja Pade ini adalah salah satu ritual setelah panen padi, yangjuga diselengarakan dalam rangka ucapan syukur kepada Jubata atau Tuhan atas hasil panen padi yang melimpah, kegiatan yang diselengarakan di Padagi Sekayok Rangkang pada Sabtu (20/04/2024).

Hadir dalam kegiatan ini Kepala Kepolisian Resor Bengkayang, Wakil Ketua DAD Kabupaten Bengkayang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bengkayang, Camat Bengkayang, Kepala Binua Palayo, Kepala Binua Plampang, Kepala Binua Rara Seburuk, Ketua DAD Kecamatan Bengkayang, Tokoh Masyarkat serta Tokoh Adat di Binua Palayo.

Perlu diketahui bahwa kegiatan Ritual Ngatek Kaja Pade ini telah lama tidak diselengarakan setelah berapa puluh tahun dan kali ini baru diselengarakan kembali dengan tujuan terus melanjutkan serta lestarikan kebudayaan yang tidak boleh hilang.

Dalam hal itu lah Sebastianus Darwis,S.E.,M.M dalam sambutan berpesan “… Sekali lagi ini mesti kita teruskan, kalo kita tidak teruskan dan lestarikan budaya adat masyarakat Binua Palayo ini dia akan punah, karena dia hidup ditengah-tengah kota Bengkayang.” Ungkapnya. (Diskominfo Bengkayang/RT/Dok. Prokopim Kabupaten Bengkayang)