“KICK OFF RIF BENGKAYANG PENGEMBANGAN BUDIDAYA JAGUNG & PRODUK TURUNANNYA DIKAWASAN AGROINDUSTRI LEDO”
Bengkayang,Info Publik, Senin tanggal 14 September 2020 bertempat di Aula II Lantai V Kantor Satu Atap Bengkayang. Kegiatan tersebut diselenggarakan via Offline dengan menerapkan protokol covid-19 dengan Jumlah 60 undangan, dan secara online berjumlah 30 undangan dengan melibatkan Kementerian/Lembaga terkait, Global Affairs Canada, Cowater International Tim Proyek NSLIC/NSELRED, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bengkayang terkait, Mitra Pembangunan, Mitra Perguruan Tinggi, Unsur Media. yang dibuka secara langsung oleh Plh. Bupati Bengkayang Obaja,SE.,M.Si beserta Ketua DPRD Kabupaten Bengkayang Fransiskus,M.Pd dan Kepala Bappeda Kabupaten Bengkayang DR.YAN,S.Sos.,M.Si.
Pemerintah Kabupaten Bengkayang akan berupaya mendukung semaksimal mungkin pelaksanaan program dana inovasi responsif/ RIF Tahap III melalui skema kawasan agro industri Ledo berbasis komoditas jagung. Mengingat produksi jagung pipilan kering di Kabupaten Bengkayang cukup tinggi, berdasarkan data Dinas Pangan Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang tahun 2019, Produksi jagung di Kabupaten Bengkayang sebesar 141.928 ton. Produksi tersebut merupakan yang tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat, khusus untuk Kecamatan Ledo produksi jagung pipilan kering pada tahun 2019 sebesar 8.934 ton, walaupun Kecamatan Ledo bukan merupakan sentra produksi jagung di Kabupaten Bengkayang tetapi Kecamatan yang menjadi sentra produksi jagung letaknya berbatasan langsung dengan Kecamatan Ledo, yaitu Kecamatan Sanggau Ledo dan Tujuh Belas, sehingga bisa menjadi kawasan penyangga produksi jagung untuk kawasan industri jagung Ledo.
(sumber: Bappeda Kab.Bengkayang/ppid Utama )