SUKSES DIGELAR! Gawai Masyarakat Adat Dayak Banyadu Pertama “MAKA’ KA’ PONGKOT” di Bengkayang.

BENGKAYANG – Adat Maka’ Ka’ Pongkot merupakan suatu upaya untuk melaksanakan tradisi Adat Budaya khususnya dayak Banyadu’ yang ada di Kabupaten Bengkayang, sebagai wujud untuk menandai hasil panen padi diladang yang berlimpah dengan tema “nga tuhi ngate gawai, sekali gawai agak ore-ore” yang juga merupakan momentum untuk mewujudkan Kabupaten Bengkayang maju, mandiri, sejahtera, berdaya saing dalam budaya dan keberagaman pada (5/3/2023).

Waktu pelaksanaan kegiatan ini dimulai pada tanggal 19 Maret sampai dengan 5 April 2023 yang di pusatkan di RAMIN BANUAN adat Dayak Banyadu’ tepatnya lapangan ringin, Dusun Sentibak, Desa Setia Jaya Kecamatan Teriak. Dari waktu pelaksanaan tersebut kegiatan nya meliputi :

1. Barapus dilaksanakan tanggal 19 Maret 2023;

2. Ngampar Bide dilaksanakan tanggal 23 maret 2023;

3. Dan acara puncak Maka’ Ka’ Pongkot dilaksanakan pada tanggal 5 April 2023.

Amkhan, S.Pd. selaku Ketua Panitia menyatakan bahwa acara MAKA’ KA’ PONGKOT adalah salah satu budaya adat Dayak Banyadu yang telah lama hilangkan atau dilupakan oleh masyarakat Dayak Banyadu akibat pengaruh moderenisasi. Hingga Dayak Banyadu tidak lagi ingat dengan asal dan budayanya sendiri. “Sementara saudara – saudara kami sub suku Dayak yang lainnya masih memelihara dan melestarikan adat dan budayanya, seperti Naik Dango, di Samalantan; Nyobeng di Sebujit; Gawia’ Soa’ di Jagoi Babang; Barape’ Sawa’ di Kota Bengkayang; Ngaratek di Lumar; Nyabakng di Kecamatan Tujuh belas; Maka’ Dio di Sungai Betung.” Ucap beliau.

Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis, SE., M.M mengingatkan untuk tetap melestarikan adat dan budaya, jangan sampai masyarakat adat kurang peduli dengan adat istiadat dan bahkan melupakan adat dikarenakan beralih dengan budaya modern. Pada kesempatan ini pula Bupati Bengkayang meresmikan rumah adat Dayak Banyadu’ “RAMIN BANUAN”.

Dalam acara puncak pada tanggal 5 April 2023 di mulai dengan Parade Gawai arak-arakan dari SDN 08 Teriak menuju lokasi kegiatan di Lapangan Sepak Bola Ringin Sentibak dilanjutkan dengan Tarian Penyambutan yaitu tarian Totokng dan pemotongan bambu sebagai tanda memasuki areal ritual di Ramin Banuan dan setelahnya penyerahan pongok padi dan benih untuk mengisi Baluk Padi di Pongkot Ruang Ritual Ramin Binuan hingga Ritual Maka’ Ka’ Pongkot. (Diskomifo Bengkayang/RT/NN/NR)