Bupati Bengkayang Buka Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting

Bengkayang – Pemerintah Kabupaten Bengkayang menegaskan kembali komitmennya dalam mempercepat penurunan angka stunting, sebuah isu serius yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia dan masa depan generasi daerah. Hal ini disampaikan oleh Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis, S.E., M.M., dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting di Bengkayang, pada (24/11/2025).

Bupati Darwis menyampaikan kabar baik mengenai pencapaian daerah, yang menunjukkan keberhasilan kolaborasi lintas sektor. Berdasarkan hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kabupaten Bengkayang berhasil diturunkan sebesar 9,3%, dari 32,7% pada tahun 2023 menjadi 23,4% pada tahun 2024. Dalam pencapaian yang membanggakan, Bupati secara khusus memberikan apresiasi kepada Desa Jesape, Kecamatan Ledo, yang berhasil mencapai Zero Stunting.

“Pencapaian yang lain adalah kita berhasil menurunkan prevalensi stunting hingga mencapai Zero Stunting yaitu di Desa Jesape Kecamatan Ledo yang pada hari ini Camat dan Ketua TP PKK nya diundang secara khusus untuk menerima piagam penghargaan. Semoga hal ini bisa menjadi motivasi bagi kecamatan yang lain,” kata Bupati.

Camat Ledo beserta Ketua TP PKK Kecamatan Ledo diundang sebagai undangan khusus dalam Rakor tersebut untuk menerima piagam penghargaan. Bupati Darwis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersama-sama membantu menurunkan angka stunting, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, dunia usaha, sektor swasta, organisasi masyarakat, dan lembaga non-pemerintah. Salah satu lembaga non-pemerintah yang disebutkan adalah Wahana Visi Indonesia (WVI), yang dinilai telah berperan aktif dalam upaya ini.

Menurut Bupati Bengkayang, keberhasilan program penurunan stunting sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor, konsistensi program, dan pengawasan yang berkelanjutan.

Meskipun terjadi penurunan yang signifikan, Untuk menjaga momentum penurunan angka, Bupati mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mengambil langkah-langkah konkret:

1. Menguatkan komitmen dan sinergi lintas sektor.

2. Melakukan intervensi yang tepat dan terintegrasi, baik spesifik maupun sensitif secara sistematis.

3. Mengawal pelaksanaan program di lapangan, memastikan layanan sampai kepada keluarga yang membutuhkan, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan.

4. Memanfaatkan Aplikasi BANGDA sebagai alat monitoring dan evaluasi berbasis digital untuk mendukung koordinasi dan memastikan intervensi tepat sasaran.

Bupati menegaskan bahwa penurunan stunting bukan hanya soal gizi dan kesehatan, tetapi juga menyangkut masa depan anak-anak, kesejahteraan keluarga, dan kemajuan daerah secara keseluruhan. Acara Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bengkayang secara resmi dibuka oleh Bupati. Ia mengakhiri sambutannya dengan mengajak semua pihak untuk bekerja bersama, dengan niat tulus dan aksi nyata, demi anak-anak dan masa depan Kabupaten Bengkayang yang lebih gemilang dan secara resmi membuka rangkaian acara rakor.

(Diskominfo Bengkayang/LR/MR)